JAKARTA - Mahasiswa asal Patani (Thailand Selatan) dan
keluarga besar Organisasi Himpunan Pelajar Patani di Indonesia (HIPPI) Jakarta,
menyambut hari rara Idul Adha 1439 H, dengan berpakaian kebudayaan Melayu
Patani, suasana sholat Idul Adha kali ini di adakan di lapangan kampus
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia, pada
(22/08/2018).
Setelah selesai menunaikan shalat Idul Adha, para
mahasiswa berkumpul untuk bersalaman dan bermaafan-maafan diantara satu sama
lain.
Sebahagian mahasiswa Patani (Thailand Selatan) yang
sedang mencari ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya di Jakarta mengaku
bahawa menyambut hari raya di perantauan atau di negeri orang tidak seindah
berada di negeri sendiri yang bisa berkumpul dengan para ahli keluarga
masing-masing.
Perasaan yang di alami oleh adk-adk baru (mahasiswa
baru) sewaktu di perantauan atau negeri orang, pasti merasa sepi, karena
berjauhan dengan para ahli keluarga yang belum pernah berjauhan selama ini.
"Berhari raya di perantauan atau di negeri orang
tidak meriah seperti di negeri sendiri" ujar Syahidin Saah (salah seorang
mahasiswa Patani)
Tetapi disini, kami mempunyai satu keluarga yang baru,
yaitu sebuah organisasi Himpunan Pelajar Patani di Indonesia (HIPPI) Jakarta,
organisasi inilah tempat kami berkumpul bersama-sama selama berada di sini.
Momen yang berkesan bagi kami yang menyambut hari raya
di perantauan ini adalah saat memakai pakaian kebudayaan Melayu Patani
dikalayah umum.
Bahkan pakaian kebudayaan Melayu Patani di Patani oleh
setiap masyarakat Patani yang berada di perantauan atau di negeri orang, pergi
di Naraga Asia dan Negara Timur Tengah.
Pada tahun ini, di Patani (Thailand Selatan) menyambut
hari raya Idul Adha, sekitar 90% yang menggunakan pakaian kebudayaan Melayu
Patani.
"Walaupun kita berada negara, tetapi kita bisa
mencetuskan momentum bersama di hari raya Idul Fitri pada tahun ini dengan
menggunakan pakaian kebudayaan Melayu Patani" tambah Syahidin Saah
Kebudayaan melayu Patani adalah salah satu budaya yang
telah lahir pada zaman dahulu atau sesiapa yang memakai ciri hidup bangsa yang
telah diamalkan oleh bangsa melayu Patani ditanah tumpah darah dari turun
temurun, dari generasi ke generasi hingga kepada generasi dan seterusnya kepada
anak cucu yang akan datang dengan meliputi sistem Susila, Agama, Ekonomi,
Politik, Adat Rasmi, Sikap dan Nilai-nilai bangsa.
Kebudayaan melayu Patani perlu dipelajari oleh
generasi anak bangsa sendiri dengan mendalam dan terperinci. Oleh itu, tujuan
untuk membina khazanah permulaan budaya yang diamalkan oleh bangsa terdahulu,
semenjak zaman Kerajaan Melayu Langkasuka dan berkembang menjadi cara hidup dan
nilai jati diri bangsa melayu Patani hingga saat ini.
Maka itu, kebudayaan melayu Patani sangat penting
karena generasi anak Patani saat ini menyadari indentitasnya, kebudayaannya
untuk menentukan diantara kebudayaan bangsa sendiri dan kebudayaan bangsa
asing, mengenai dengan jati diri adalah sebagai salah satu bangsa yang
menghargai hak bangsa lain bukan menjadi penjajah yang mengerjar kepentingan
dan menafi hak asasi bangsa lain.
Oleh karena itu, pemakaian-pakaian adat budaya melayu
Patani sudah menjadi kebiasaan selama ini, setiap tahun dalam menyambut hari
raya Idul Fitri maupun Idul Adha dan hari-hari yang kemenangan erat berhubungan
solidaritas dengan perayaan-rayaan Islam, maupun bangsa melayu Patani itu
sendiri tetap ekspresi bersama demi mempertahankan jati diri sebuah bangsa.
Penulis : Zulkifli bin
Ahmad (Kholee Nusan), merupakan salah seorang mahasiswa Patani (Thailand
Selatan) yang sedang studi di Universitas Muhammadiyah Jakarya (UMJ). Artikel
ini ditulis pada 22 Agustus 2018.
0 komentar:
Posting Komentar