Kamis, 23 Agustus 2018

Momen Berpakaian Kebudaya Melayu Patani Saat Menyambut Lebaran Idul Adha 1349 H, di Indonesia

JAKARTA - Mahasiswa asal Patani (Thailand Selatan) dan keluarga besar Organisasi Himpunan Pelajar Patani di Indonesia (HIPPI) Jakarta, menyambut hari rara Idul Adha 1439 H, dengan berpakaian kebudayaan Melayu Patani, suasana sholat Idul Adha kali ini di adakan di lapangan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia, pada (22/08/2018).

Setelah selesai menunaikan shalat Idul Adha, para mahasiswa berkumpul untuk bersalaman dan bermaafan-maafan diantara satu sama lain.

Sebahagian mahasiswa Patani (Thailand Selatan) yang sedang mencari ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya di Jakarta mengaku bahawa menyambut hari raya di perantauan atau di negeri orang tidak seindah berada di negeri sendiri yang bisa berkumpul dengan para ahli keluarga masing-masing.

Perasaan yang di alami oleh adk-adk baru (mahasiswa baru) sewaktu di perantauan atau negeri orang, pasti merasa sepi, karena berjauhan dengan para ahli keluarga yang belum pernah berjauhan selama ini.

"Berhari raya di perantauan atau di negeri orang tidak meriah seperti di negeri sendiri" ujar Syahidin Saah (salah seorang mahasiswa Patani)

Tetapi disini, kami mempunyai satu keluarga yang baru, yaitu sebuah organisasi Himpunan Pelajar Patani di Indonesia (HIPPI) Jakarta, organisasi inilah tempat kami berkumpul bersama-sama selama berada di sini.

Momen yang berkesan bagi kami yang menyambut hari raya di perantauan ini adalah saat memakai pakaian kebudayaan Melayu Patani dikalayah umum.

Bahkan pakaian kebudayaan Melayu Patani di Patani oleh setiap masyarakat Patani yang berada di perantauan atau di negeri orang, pergi di Naraga Asia dan Negara Timur Tengah.

Pada tahun ini, di Patani (Thailand Selatan) menyambut hari raya Idul Adha, sekitar 90% yang menggunakan pakaian kebudayaan Melayu Patani.

"Walaupun kita berada negara, tetapi kita bisa mencetuskan momentum bersama di hari raya Idul Fitri pada tahun ini dengan menggunakan pakaian kebudayaan Melayu Patani" tambah Syahidin Saah
Kebudayaan melayu Patani adalah salah satu budaya yang telah lahir pada zaman dahulu atau sesiapa yang memakai ciri hidup bangsa yang telah diamalkan oleh bangsa melayu Patani ditanah tumpah darah dari turun temurun, dari generasi ke generasi hingga kepada generasi dan seterusnya kepada anak cucu yang akan datang dengan meliputi sistem Susila, Agama, Ekonomi, Politik, Adat Rasmi, Sikap dan Nilai-nilai bangsa.

Kebudayaan melayu Patani perlu dipelajari oleh generasi anak bangsa sendiri dengan mendalam dan terperinci. Oleh itu, tujuan untuk membina khazanah permulaan budaya yang diamalkan oleh bangsa terdahulu, semenjak zaman Kerajaan Melayu Langkasuka dan berkembang menjadi cara hidup dan nilai jati diri bangsa melayu Patani hingga saat ini.

Maka itu, kebudayaan melayu Patani sangat penting karena generasi anak Patani saat ini menyadari indentitasnya, kebudayaannya untuk menentukan diantara kebudayaan bangsa sendiri dan kebudayaan bangsa asing, mengenai dengan jati diri adalah sebagai salah satu bangsa yang menghargai hak bangsa lain bukan menjadi penjajah yang mengerjar kepentingan dan menafi hak asasi bangsa lain.

Oleh karena itu, pemakaian-pakaian adat budaya melayu Patani sudah menjadi kebiasaan selama ini, setiap tahun dalam menyambut hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha dan hari-hari yang kemenangan erat berhubungan solidaritas dengan perayaan-rayaan Islam, maupun bangsa melayu Patani itu sendiri tetap ekspresi bersama demi mempertahankan jati diri sebuah bangsa.

Penulis : Zulkifli bin Ahmad (Kholee Nusan), merupakan salah seorang mahasiswa Patani (Thailand Selatan) yang sedang studi di Universitas Muhammadiyah Jakarya (UMJ). Artikel ini ditulis pada 22 Agustus 2018.








0 komentar:

Posting Komentar