Jumat, 09 Februari 2018

Menghayati Bulan Suci dengan Mempelajari Peristiwa Perang Badar

JAKARTA - Mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota HIPPI yang mana telah sudi hadir acara buka puasa bersama dan diskusi dengan penuh kesadaran sebagai anggota HIPPI, pada (04/06/2017).

Pada bulan suci Ramadhan dengan muncul peristiwa-peristiwa pembesar-besaran yaitu Perang Badar yang mana telah memperjuangankan pada bulan suci Ramadhan oleh Rasullulah Saw.

Oleh karena itu, kita sebagai orang mukmin harus beribadat kepada Allah SWT di bulan Ramadhan dan memahami tentang bulan suci ramadhan. Ujar Samir Kasoh (D.SOSBUD).

Pada inti pembahasan tentang perang badar yang telah dipaparkan oleh narasumber pertama Hazmi Salaeh, kedua Nawawi Merah dan Medorator di bawa oleh Ammar Awaebesar.

Latar Belakang Perang Badar terbagi yaitu :-

1. Mangadakan masjid di Madinah.
2. Mempersatukan kaum Muhajirin dan kaum Ansor.
3. Mengadakan piagam Madinah.
4. Menyusun strategi di Madinah.
5. Perubahan Kiblat.
6. Perintah puasa.
7. Perintah perang.
Pada tipe-tipe yang diatas, maka kita bisa mempelajari dan memahami sebelum munculnya perang badar. Ujar Hazmi Salaeh (ketua umum HIPPI).

Maka itu, menyebabkan lahir perang badar terbagi pada :-

1. 13 tahun kaum Muslim di aniaya dan dihina.
2. Kaum kuraisy mengkianati janji.
3. Amr bin al-Hadrani tewas dibunuh oleh Waqid bin Abdulloh al-Tamimi.
4. Harta rampasan.

Setelah itu para-para sahabat tidak lagi bisa mempertahankan lagi dengan perbuatan oleh kaum kurasy pada masa itu. Selain itu, Allah SWT menurunkan perintah bagi kaum Islam untuk mempertahankan kaum-kaum Islam di Madinah.

Saat itu, perang badar juga bukan hanya perang biasa, tetapi perang yang bertumpah darah dengan kaum quirs para pahlawan Islam sejumlah 300 orang serta pahlawan Allah SWT yang menurunkan malaikat sejumlah 1000 malaikat untuk melawan pada saat itu. Ujar Nawawi Merah (Senior HIPPI)

Kemudian dengan mengadakan acara kali ini bisa kita belajar dan memahami tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa Rasullah SAW sehingga kita bisa menuruti sampai saat ini.







0 komentar:

Posting Komentar